DASAR TUKAR INTERNASIONAL

 Nama : Mohammad Boris Pasya Zola

KELAS : 4EA30

NPM : 13217680



Term of Trade: Definisi, Cara Menghitung, Dampak

Apa itu: Term of trade (TOT) adalah rasio antara harga ekspor dan harga impor. Karena perdagangan internasional melibatkan berbagai barang dan jasa, maka ekonom menghitungnya menggunakan indeks harga untuk mewakili harga rata-rata produk ekspor dan impor.  Jika harga ekspor sebuah negara naik lebih tinggi daripada harga impor, negara tersebut memiliki term of trade positif. Itu berarti, untuk jumlah ekspor yang sama, negara tersebut dapat membeli lebih banyak impor.

Berikut ini adalah contoh data term of trade yang saya peroleh dari laman OECD.

Negara 2015 2016 2017 2018 2019

Australia 100 114.29 116.49 123.01  

Austria 100 100.83 99.56 98.91 98.69

Belgium 100 100.62 99.97 98.94 99.27

Canada 100 98.89 102.07 102.5 102.51

Chile 100 103.35 112.17 109.65 108.95

Colombia 100 96.08 103.9 111.44  

Costa Rica 100 103.22 101.19 98.39 99.58

Czech Republic 100 101.02 99.99 100 100.49

Denmark 100 99.86 99.71 98.8 98.56

Estonia 100 101.17 100.63 100.41 100.14

Euro area 100 101.19 100.29 99.51 100.09

European Union 100 101.17 100.41 99.75 100.36

Finland 100 99.73 99.34 100.11 99.46

France 100 100.99 99.68 98.56 99.36

Germany 100 101.76 100.88 100.06 100.93

Greece 100 99.58 99.18 97.28 95.79

Hungary 100 100.66 100.07 98.96 99.01

Iceland 100 102.42 104.13 100.36 99.58

India 100 101.55 101.79  

Indonesia 100 101.47 101.74 96.67 92.12

Ireland 100 99.74 98.35 97.03 97.43

Israel 100 103.98 103.56 101.46 106.11

Italy 100 103.25 101.72 100.95 101.72

Japan 100 105.45 101.12 97  

Korea 100 103.57 103.79 100.46  

Latvia 100 103.03 103.49 105.35 106.16

Lithuania 100 101.68 101.97 100.99 102.58

Luxembourg 100 100.51 99.85 100.08 100.42

Mexico 100 99.83 102.45 102.44  

Netherlands 100 100.58 100.35 100.22 100.81

New Zealand 100 103.14 107.67 104.48  

Norway 100 91.25 95.51 103.82 95.94

OECD – Average 100 101.52 101.16 100.47  

Poland 100 100.48 100.68 99.64 101.24

Portugal 100 101.63 100.83 100.56 101.22

Russia 100 84.07 94.22 108.04 105.34

Slovak Republic 100 99.61 99.06 98.48 98.3

Slovenia 100 100.83 100.33 100.17 100.58

South Africa 100 101.71 106.28 103.52 106.25

Spain 100 100.43 99.61 98 97.12

Sweden 100 100.34 99.44 98.09 98.81

Switzerland 100 97.92 96.07 95.63 94.54

Turkey 100 103.76 97.85 95.53 94.73

United Kingdom 100 100.94 100.08 100.31 101.02

United States 100 101.54 101.95 102.45 103.54

Cara menghitung term of trade

Term of trade adalah salah satu indikator kesehatan ekonomi suatu negara, terutama terkait dengan neraca pembayaran. Itu memberitahu anda seberapa banyak unit ekspor yang diperlukan untuk membeli satu unit impor. 

Anda dapat menghitungnya dengan membagi harga ekspor dengan harga impor kemudian mengalikan hasilnya dengan 100.

Tapi, untuk ekspor secara keseluruhan, anda dapat menggunakan indeks harga. Ekspor dan impor melibatkan beragam barang dan jasa sehingga sulit untuk menghitung angka agregat. Karena alasan tersebut, indek harga membantu anda untuk mewakili rasio rata-rata harga ekspor dengan rata-rata harga impor.

Berikut ini adalah formula term of trade:

Term of trade = (Indeks harga ekspor rata-rata / Indeks harga impor rata-rata) x 100

Jika harga ekspor membaik relatif terhadap harga impor, nilai term of trade lebih dari 100%. Itu mengindikasikan sebuah negara mengakumulasi lebih banyak pembayaran dari ekspor daripada pengeluaran untuk impor. Oleh karena itu, negara tersebut dapat membeli lebih banyak impor (seperti barang konsumen dan barang modal) dengan jumlah ekspor yang sama. 

Sebaliknya, jika harga impor naik lebih cepat daripada harga ekspor, term of trade memburuk. Negara tersebut harus mengekspor lebih banyak barang dan jasa untuk mendapatkan jumlah barang impor yang sama. Biasanya, itu mengarah pada penurunan standar hidup karena impor menjadi lebih mahal.

Selanjutnya, anda seharusnya berhati-hati dalam menyimpulkan indikator ini. Anda perlu menggali lebih dalam faktor-faktor yang menyebabkan perubahan term of trade, termasuk terkait dengan inflasi dan nilai tukar. 

Selain itu, anda mungkin perlu mendalami komposisi barang dan jasa ekspor-impor. Anda perlu memeriksa dan memahami apa yang menyebabkan kenaikan atau penurunan harga ekspor dan impor. 

Secara umum, term of trade meningkat karena:

Harga ekspor naik dan kenaikannya lebih tinggi daripada harga impor.

Harga ekspor naik tetapi harga impor tetap atau turun.

Harga ekspor turun tetapi penurunannya lebih rendah daripada penurunan harga impor. 

Harga ekspor tetap sementara harga impor turun.

Faktor yang mempengaruhi term of trade

Term of trade berfluktuasi sejalan dengan perubahan harga produk ekspor dan impor. Dan, secara agregat, itu tergantung pada tren tingkat inflasi domestik dan inflasi di luar negeri. 

Nilai tukar juga mempengaruhi term of trade. Perdagangan internasional melibatkan dua mata uang sebagai pembayaran sehingga harga tergantung pada daya beli (nilai tukar) masing-masing mata uang. 

Selain dua variabel tersebut, ukuran dan kualitas barang juga berpengaruh terhadap term of trade. 

Nilai tukar

Depresiasi membuat harga barang domestik menjadi lebih murah bagi pembeli di luar negeri. Daya beli mata uang mereka terhadap mata uang domestik lebih kuat. 

Di sisi lain, depresiasi menunjukkan daya beli mata uang domestik yang lebih lemah, membuat harga barang impor menjadi lebih mahal. Oleh karena itu, depresiasi mengarah pada penurunan term of trade.

Sebaiknya, apresiasi mata uang domestik membuat harga barang impor lebih murah bagi pembeli domestik. Sedangkan, bagi pembeli asing, produk domestik menjadi lebih mahal. Karena alasan tersebut, term of trade cenderung naik jika nilai tukar terapresiasi.

Kuantitas dan kualitas produk

Barang yang lebih besar dan berkualitas lebih tinggi, seperti alat berat dan mesin industri, lebih mahal dari pada produk mentah. Katakanlah, perekonomian domestik mengandalkan pengiriman barang-barang semacam itu ke luar negeri. Di sisi lain, perekonomian domestik mengandalkan impor produk-produk primer seperti bahan baku. 

Dalam kasus itu, term of trade seharusnya lebih dari 100%.

Tingkat inflasi

Tingkat inflasi yang lebih tinggi berarti harga barang dan jasa di dalam perekonomian meningkat, termasuk produk ekspor. Sehingga, ketika tingkat inflasi domestik lebih tinggi daripada tingkat inflasi luar negeri, maka term of trade seharusnya lebih dari 100% (setidaknya sementara).

Sebaliknya, jika tingkat inflasi luar negeri lebih tinggi daripada tingkat inflasi domestik, harga barang impor secara rata-rata lebih mahal daripada harga barang ekspor. Itu mengarah pada penurunan term of trade.

Dampak term of trade terhadap perekonomian

Ketika term of trade naik, sebuah negara dapat membeli lebih banyak barang impor daripada sebelumnya. Negara tersebut mengumpulkan lebih banyak pendapatan ekspor daripada pembayaran impor, mengasumsikan volume tidak berubah. 

Selanjutnya, kenaikan term of trade berdampak pada inflasi domestik. Misalnya, jika kenaikan terjadi karena harga impor yang turun atau naik lebih moderat daripada barang ekspor, tekanan inflasi yang diimpor (imported inflation) berkurang.

Sementara itu, kemerosotan term of trade menurunkan standar hidup. Negara-negara berkembang biasanya rentan terhadap masalah tersebut. Mereka mengekspor komoditas dan mengimpor barang manufaktur. 

Tentu saja, harga komoditas lebih rendah daripada barang manufaktur karena nilai tambahnya lebih sedikit. Oleh karena itu, untuk membayar impor, mereka harus menjual komoditas dalam jumlah yang signifikan. 

Tekanan semakin berat jika harga komoditas di pasar dunia turun. Mereka menghadapi kemerosotan nilai tukar dan harus mengumpulkan lebih banyak uang untuk membayar impor. Mereka harus meningkatkan volume impor secara lebih signifikan untuk menghindari kemerosotan lebih lanjut atas nilai tukar.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW OF THE MOVIE MIND YOUR LANGUAGE

SIMPLE PRESENT TENSE